BPR Sarijaya Selenggarakan FGD,”Masalah Kredit Bermasalah”

SARIJAYA BPR@KLUNGKUNG MEMANG LEBIH MENGUNTUNGKAN| Bunga Deposito Dijamin LPS 6,00 %pa | Info Lowongan Kerja, Silahkan klik Menu "Contact Us"

Catatan Kecil : D.Wijaya

BPR Sari Jaya Sedana pada Jumat, 7/6/24 selenggarakan fokus group discussion (FGD) dengan tema “masalah kredit bermasalah”. FGD diadakan di gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Kabupaten Klungkung.

Sebagai narasumber pada FGD tersebut direktur utama BPR Bank Pasar Bangli, Ir. Made Astawa, M.M. Hadir pula pengurus BPR Sari Jaya Sedana, pegawai unit bisnis dan sejumlah perwakilan BPR yang ada diwilayah kerja Perbarindo Bali Timur.

Made Astawa yang juga dewan pengawas Perbarindo Bali Timur memberikan pandangan pada awak media dalam acara tersebut “Acara ini diadakan untuk mengeksplorasi dan menyelesaikan berbagai tantangan terkait kredit, yang merupakan inti dari bisnis bank” katanya.

Disebutkan juga ide penyelenggaraan FGD ini datang dari BPR anggota Perbarindo Bali Timur. “Terima kasih, pertama ide itu muncul dari teman-teman Perbarindo Bali Timur, juga untuk mengetahui permintaan permasalahan kredit utamanya karena menjadi usaha pokok Bank itu Kredit,” jelasnya.

Topik yang dibahas mencakup berbagai aspek penting seperti peningkatan kualitas kredit, strategi dalam menangani nasabah, serta jaminan kredit. Made Astawa berharap para peserta dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang betapa pentingnya, strategisnya peran mereka dalam industri masing-masing. “berharap peserta FGD mempunyai pandangan bahwa peran mereka di industri BPR sangat strategis”. katanya.

Selanjutnya disebutkan “Lembaga keuangan BPR itu kan punya peran untuk membangun ekonomi di mana mereka beroperasi. Mereka harus hidup, bisa memobilisasi dana, dan memberikan pinjaman kepada nasabah untuk membangun bisnisnya, yang kemudian memberikan dampak positif kepada lingkungan sekitar,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur utama BPR Sarijaya, Darmawijaya menjelaskan kepada awak media, “Pelaksaan FGD ini mendapat dukungan dari PLUT KUMKM Klunkgung, Yayasan Padma Pertiwi, dan PT SMS” jelasnya. Diharapkan dari FGD ini dapat memperkuat program diskusi dan memberikan solusi yang berkelanjutan. (NY/gumikbali.com)

Related Post